Aku tahu, kamu memiliki seorang kekasih. Tapi tak bolehkah aku berharap merengkuhmu dalam pelukku? Atau mungkin hanya sekedar mendengar kau merindukanku?
Untuk kamu yang aku rindu, aku tahu kamu bukan kekasihku. Bukan pula seseorang yg menyayangiku, tapi tak apa kan jika aku tetap menyayangimu? Toh perasaanku tak menghancurkan hubunganmu dengan kekasihmu. Tak apa kan jika aku berharap ada pesanmu di layar Handphoneku.
Kamu begitu magis, ya kamu. Kamu mampu mengukir senyum bahkan tangis dalam waktu yang bersamaan. Sebegitu dalam kah rasa cintaku ini padamu? Hingga kubiarkan kamu mengambil alih suasana hatiku.
Aku tahu, kamu gemar membuatku menunggu. Semua orang tak ada yg suka menunggu, termasuk aku. Apalagi menunggu dengan rasa cemas. Tapi entah mengapa, kamu mampu membuatku menunggu seharian dan sungguh, yang bisa kulakukan hanya menunggu tanpa keinginan untuk memulai pembicaraan. Aku terlalu takut, terlalu takut mengganggu hidupmu,terlalu takut merusak kencanmu dengan kekasihmu. Terlalu takut balasanmu tak sesuai harapanku, yang menjadikanku kecewa.
Aku tak pernah tau, sampai dimana letak harapan yg kuletakkan padamu. yang ku ketahui, aku hanya mencintaimu dengan segenap hatiku. Walau pada akhirnya, kau menjadikan perasaanku ini sebuah lelucon, sebuah perhentian dikala kau merasa tersakiti oleh wanita lain. Tak apa sayang, karena aku menyayangimu tanpa perlu kau akui. Karena aku rela menangis, demi kamu bahagia dengan wanita yg kau cintai seutuhnya.
"Jika cinta itu tak pamrih, mengapa cinta tak berbalas itu menyakitkan?" Jika seseorang menanyakan ini padamu, katakanlah.
Bukan kah cinta itu pengorbanan? maka hanya sakit yg menyesakkan ini, bukanlah apa-apa.
Friday, August 3, 2012
katakanlah, ini hanya pengorbanan.
Published with Blogger-droid v2.0.6
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment