Laman

Saturday, October 12, 2013

Teruntuk kamu, sahabatku

Sayang sama mantan pacarnya temen boleh gak sih? Let me tell you something sahabat sayang, rasa suka, cinta terhadap lawan jenis itu tidak pernah salah. Tuhan menciptakan rasa sayang cinta terhadap sesama itu sebagai nilai plus buat manusia, tapi Tuhan juga tidak lupa menyertakan akal terhadap manusia, kan? Ya, aku tahu itu ko kalo rasa sayang engga dapat kita hentikan atau kita duga. Tapi ini bukan hanya tentang rasa yang membuncah dirongga hati dan qalbumu, ini lebih tentang etika, sahabatku. Ada kalanya ketika kamu menyayangi mantan pacar temenmu, temen kamu mempersilahkan kamu buat jadi pacar dari mantannya, tak tahu kah kamu kalo hati manusia dalamnya takkan ada yang tahu? Apalagi dengan isi hatinya yg terdalam? Nah, ada kalanya mulut dan hati tak sejalan. Mulut selalu bisa berdusta kan? Nah itu juga yang dialami temanmu ini sayang, dia terlanjur sakit dan tak ingin menyakitimu. Bagaimana pun ia tidak ingin menghalangi rasa sayangmu terhadap mantannya. Ia selalu ingin membuatmu bahagia. Ia hanya ingin sahabatnya tersenyum, meski hatinya berat untuk merelakan.
Lalu siapakah yang harus dipersalahkan? Begini sahabatku, sebelumnya kamu harus mau mengakui dan memaafkan dirimu atas kesalahan yang kamu dan temanmu perbuat. Rasa sayang itu seperti halnya politik, tak ada yang benar dan tak ada yang salah, tapi ini tentang etika. Etis dan tidak etis. Seperti halnya ketika kamu menyayangi seseorang, rasa sayang itu pasti berproses dan seharusnya kamu sudah seharusnya menghentikan langkahmu diawal. Jaga hatimu, sahabatku. Jangan terlalu mudah jatuh cinta terhadap lelaki. Sadarilah sahabatku, sebelum kamu menyayangi orang tersebut, dia adalah orang yang pernah disayangi oleh temanmu. Etis kah? Tanya pada hatimu, dia selalu tahu akan kebenaran.
Untuk satu lagi sahabatku, jujur itu memang tak selalu indah, sayang. Meski kamu harus berkata kasar kepada temanmu dengan tidak mempersilahkan ia menjadi kekasih mantanmu, tapi alangkah baiknya kamu mampu untuk jujur terhadap dirimu juga terhadap perasaanmu. Tidak semua orang mampu memahami apa yang kau rasakan jika tak pernah kamu katakan, mereka bukan cenayang, sahabatku. Mereka tidak pernah tahu jika kamu memendam dan memenjarakan mulutmu. Katakan kejujuran, ia takkan pernah menjerumuskanmu.


Lalu aku hanya akan selalu menjadi bagian terluar dari masalah kalian, sahabatku. Aku takkan sanggup untuk menerobos masuk kedalam permasalahan ini, aku terlanjur tak sanggup melihat salah satu diantara sahabatku terluka. Aku hanya ingin kalian bahagia tanpa harus menyakiti sahabatnya. 

No comments:

Post a Comment