Sayang sama mantan pacarnya temen boleh gak sih? Let me tell
you something sahabat sayang, rasa suka, cinta terhadap lawan jenis itu tidak
pernah salah. Tuhan menciptakan rasa sayang cinta terhadap sesama itu sebagai
nilai plus buat manusia, tapi Tuhan juga tidak lupa menyertakan akal terhadap
manusia, kan? Ya, aku tahu itu ko kalo rasa sayang engga dapat kita hentikan
atau kita duga. Tapi ini bukan hanya tentang rasa yang membuncah dirongga hati
dan qalbumu, ini lebih tentang etika, sahabatku. Ada kalanya ketika kamu
menyayangi mantan pacar temenmu, temen kamu mempersilahkan kamu buat jadi pacar
dari mantannya, tak tahu kah kamu kalo hati manusia dalamnya takkan ada yang
tahu? Apalagi dengan isi hatinya yg terdalam? Nah, ada kalanya mulut dan hati
tak sejalan. Mulut selalu bisa berdusta kan? Nah itu juga yang dialami temanmu
ini sayang, dia terlanjur sakit dan tak ingin menyakitimu. Bagaimana pun ia
tidak ingin menghalangi rasa sayangmu terhadap mantannya. Ia selalu ingin
membuatmu bahagia. Ia hanya ingin sahabatnya tersenyum, meski hatinya berat
untuk merelakan.
Lalu siapakah yang harus dipersalahkan? Begini sahabatku,
sebelumnya kamu harus mau mengakui dan memaafkan dirimu atas kesalahan yang
kamu dan temanmu perbuat. Rasa sayang itu seperti halnya politik, tak ada yang
benar dan tak ada yang salah, tapi ini tentang etika. Etis dan tidak etis.
Seperti halnya ketika kamu menyayangi seseorang, rasa sayang itu pasti
berproses dan seharusnya kamu sudah seharusnya menghentikan langkahmu diawal. Jaga
hatimu, sahabatku. Jangan terlalu mudah jatuh cinta terhadap lelaki. Sadarilah
sahabatku, sebelum kamu menyayangi orang tersebut, dia adalah orang yang pernah
disayangi oleh temanmu. Etis kah? Tanya pada hatimu, dia selalu tahu akan
kebenaran.
Untuk satu lagi sahabatku, jujur itu memang tak selalu
indah, sayang. Meski kamu harus berkata kasar kepada temanmu dengan tidak
mempersilahkan ia menjadi kekasih mantanmu, tapi alangkah baiknya kamu mampu
untuk jujur terhadap dirimu juga terhadap perasaanmu. Tidak semua orang mampu
memahami apa yang kau rasakan jika tak pernah kamu katakan, mereka bukan
cenayang, sahabatku. Mereka tidak pernah tahu jika kamu memendam dan
memenjarakan mulutmu. Katakan kejujuran, ia takkan pernah menjerumuskanmu.
Lalu aku hanya akan selalu menjadi bagian terluar dari
masalah kalian, sahabatku. Aku takkan sanggup untuk menerobos masuk kedalam
permasalahan ini, aku terlanjur tak sanggup melihat salah satu diantara
sahabatku terluka. Aku hanya ingin kalian bahagia tanpa harus menyakiti
sahabatnya.
No comments:
Post a Comment