Laman

Saturday, September 15, 2012

Untuk kamu, pria :')

Hal yang menyakitkan bukanlah hal begitu asing bagiku dan hidupku. Karena pada kenyataannya, aku mampu untuk menatapmu, menyentuh dalam khayalku. Aku, hanya tak mampu mengungkap apa yang kurasa. Aku hanya tak mampu menatap secara tegas bahwa aku mencintaimu. Aku mencintaimu, walau kamu tak pernah menatapku, walau kamu tak pernah merasakan apa yang kurasa. Rasa menderita karena hanya ada aku yang merasakan. Karena hanya ada aku dan cintaku padamu. Aku dan cinta sendiri.
Aku dan kamu, takkan pernah menjadi kita. Tak akan. Kenyataan itulah yang sangat menyakitkan. Kenyataan bahwa aku tak akan pernah sanggup memelukmu dengan tanganku sendiri. Kenyataan kalo hanya akan ada aku yang menderita karena rasa ini. Menderita karena mencintai orang yang tak mencintaiku. Mengharapkan orang yang bahkan tak pernah memikirkan aku sama sekali.
Perjalanan kemarin, mungkin hanya akan jadi ilusi fatamorgana. Semua takkan terulang lagi bukan? Semua tatapan itu, pertanyaan itu, setiap jengkal perhatian itu? perhatian yang kuanggap salah. Perhatian yang kau pikir hanya sebuah basa-basi belaka. Aku mengartikan salah. Maafkan, bahkan hanya untuk mengontrol hatiku saja, aku tak becus. Aku tak dapat menghenntikan rasa hangat yang menyayat ini, Rasa cinta ini.
Aku, ada disampingmu. Menulis ini semua dalam jurnalku. Hahaha, bahkan kamu tak ingin tahu apa yang sedang ku kerjakan. Bodoh, mengapa aku begitu mengharapkan kamu bertanya. Lagi-lagi aku berharap, harapan yang akan menjadi luka.
Untuk, kamu yang sedang mendengarkan musik tanpa menoleh padaku. Aku mencintaimu :')

1 comment: