Laman

Tuesday, September 30, 2014

Lelaki Pemalu

Menemukanmu diam disudut sendiri terpaku dengan layar tepat di depan kaca mata bundar. Terlihat asik dengan apa yang kau kerjakan. Terpaku beberapa lama disampingmu berpikr hendak menyapa atau hanya biarkan engkau sibuk dengan kegiatan yang sedang kau jalani. Mengumpulkan keberanian, sayangnya nyaliku tak semudah itu kukumpulkan. aku kembali berdiri. Tak jadi berbicara apapun, ku kunci lagi mulutku.
Tak lebih dari lima menit ku kembali, kamu masih begitu. Diposisi yang sama dan keadaan yang sama. Aku mencoba mengumpulkan keberanian untuk berbincang dengan sosok wanita tepat didepan mata. Kuberanikan duduk tepat disampingmu. Aku menoleh dan kau pun menoleh. Aku tersenyum dan engkau tersenyum disanalah aku berani menyapa. Menanyakan darimana asal hingga basa-basi belaka hanya memperpanjang perbincangan. Engkau terlampau banyak tertawa dan aku sadar aku terlalu banyak tersenyum, teripu malu dengan keadaan yang canggung ini. Tapi sepertinya hanya ada aku yang terlampau canggung dengan situasi yang terjadi disini, engkau begitu santai dan sangat supel dengan lingkungan sekitarmu, terlampau mudah untuk dekat dengan siapa pun.
Aku coba untuk menggodamu, mendekati hanya untuk tahu sejauh mana engkau tahu tentang canggung dan debaran yang kurasakan. Debaran jantungku tak kau dengar kan? Aku memastikan diriku sendiri bahwa aku baik-baik saja dengan engkau tak mendengar debaran jantungku. Aku terlampau malu dan terlampau canggung untuk duduk disampingmu. Hening melanda, kamu kembali sibuk dengan layar di depan matamu dan lidahku terlalu kelu untuk memulai kembali perbincangan denganmu. Aku beranjak, berharap kamu sadar dan sedikit kehilangan teman berbincang. Sayangnya, sifatmu lah yang menjadikan aku menyerah, aku sadar perlakuanmu terhadapku adalah perlakuan yang sama dengan yang kau berikan pada lelaki lain. Maka sampai disanalah aku berusaha.

Untuk perempuan disudut ruangan.

Lelaki Pemalu.                                                                          




(P.s tak ada yang lebih menyenangkan selain menghayal suatu kejadian. Enjoy!) 

No comments:

Post a Comment